Durrotun Munafiah, dm and Anita, Indra Afriani and Fauziah Winda Gurnita, FWG (2021) INOVASI DESAIN RUANG TINDAKAN PADA PERSALINAN DENGAN KONSEP SAYYIDAH MARYAM. Universitas Karya Husada Semarang. ISBN 9786239859244 (In Press)
Text
ISBN Karya Arsitektur Ruangan Tindakan UNKAHA(1).pdf Download (631kB) |
Abstract
Persalinan merupakan pengalaman wanita yang tidak akan terlupakan. Setiap wanita menginginkan pengalaman hamil dan bersalin yang menyenangkan, sehat, nyaman. Namun persalinan merupakan kondisi yang penuh dengan ketidaknyamanan sehingga membuat perempuan takut, cemas bahkan stres ketika menghadapi persalinan. Dari penelitian ditemukan bahwa lingkungan merupakan faktor yang paling besar dalam proses penyembuhan di dalam fasilitas medis yaitu sebesar 40%. Namun sayangnya lingkungan yang dibentuk oleh rumah bersalin yang sudah ada sekarang justru memberikan rasa takut, kecemasan, kebosanan, dan stress pada ibu hamil. The National Childbirth Trust (NCT) melaporkan bahwa semua wanita menginginkan dukungan saat melahirkan dengan memiliki kepercayaan diri dan martabat serta memiliki kesempatan untuk melahirkan per vaginam spontan. Kebanyakan wanita ingin melahirkan tanpa banyak intervensi medis dan tidak membahayakan dirinya dan janin. Dalam audit nasional, enam dari sepuluh perempuan hamil mengatakan mereka akan lebih memilih tempat bersalin yang 'sealami mungkin. Dalam periode 12 tahun angka operasi caesar di Inggris meningkat dua kali lipat, tanpa pengurangan persalinan dengan tindakan. Lebih dari separuh dari semua operasi caesar adalah tindakan darurat. Bukti menunjukkan bahwa dua dari faktor yang berkontribusi mungkin dikarenakan budaya rumah sakit dan lingkungan fisik di rumah sakit dimana tempat wanita tersebut bersalin. Hal terpenting dalam lingkungan fisik pada ibu yang mau bersalin adalah ruang yang memadai serta kenyamanan bagi ibu bersalin itu sendiri dan yang penting adanya teman pendamping pada saat akan bersalin. Untuk kenyamanan yang maksimal dan fleksibilitas, ibu bersalin ingin berada di suatu tempat dengan tempat duduk sendiri atau kursi malas atau sofa-bed yang lembut sehingga pasangan mereka pun bisa beristirahat. Peningkatan kualitas standar, seharusnya ruang bersalin di desain sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan ibu, bukan berdasarkan kebutuhan petugas kesehatan. Lingkungan bersalin yang ibu inginkan adalah lingkungan yang membuat nyaman, leluasa untuk bergerak, cukup cahaya, memiliki privasi, dan kebutuhan ketenangan psikologis, sehingga perlu untuk pengembangan Inovasi desain kamar bersalin dengan Konsep Sayyidah Maryam.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LT Textbooks |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | S.ST.M.Kes Anita Indra Afriani |
Date Deposited: | 15 Jan 2024 04:43 |
Last Modified: | 15 Jan 2024 04:43 |
URI: | http://eprints.unkaha.ac.id/id/eprint/649 |
Actions (login required)
View Item |